Kamis, 10 Februari 2011

3. BIDANG RIA’YAH
Untuk menjaga keutuhan ketertiban serta keindahan Masjid Baiturrahman maka Ta’mir serta ara jama’ah selalu aktif mengadakan pemeliharaan secara rutin terhadap semua barang inventaris masjid.
Maka untuk ini Ta’mir telah metapkan petugas khusus dengan diberikan imbalan bulanan secukupnya.
Adapun perawatan yang dikerjakan antara lain :
- Kebersihan halaman dan bangunan masjid
- Lantai masjid
- Pembersihan karpet
- Pemeliharaan taman
- Kebersihan tempat wudhu, kamar kecil dan kamar mandi
- Pemeliharaan tempat penitipan sepeda, sepatu/sandal, bak sampah dsb
- Pemeliharaan pengeras suara elektrik dsb
3. BERDIRINYA MADRASAH

Sebelum tahun 1959 di Dusun Ngronggi terdapat dua Madrasah yaitu yang berada di Ngronggi Utara yang dipusatkan di Masjid Baiturrahman dan Madrasah yang berada di Ngronggi Selatan yang dikelola oleh Bpk. Muhyi, kemudian oleh para Kyai dan tokoh-tokoh guru ngaji disepakati untuk digabung menjadi satu dengan menggunakan nama Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah.
Adapun para pengelolanya antara lain :
- Tahun 1959 - 1962 : Bp. Suroso
Bp. Sudarno
Bp. Kusairi



- Tahun 1962 - 1964 : Bp. Sodrudin BA
Ny. Insiyah
Bp. Muhamadi (Boyolali)
- Tahun 1964 - 1984 : Ny. Mubasirotun
- Tahun 1984 - 1986 menjadi Madrasah Falial/Negeri oleh Ny. Maemunah
- Tahun 1986 - 1990 : Bp. Ali Kasturi
- Tahun 1990 - 1995 : Ny. Maskamah
- Tahun 1995 - sekarang oleh Bp. Sodikun

4. MASYARAKAT SANTRI LINGKUNGAN MASJID

Semenjak tahun 1874 syiar Agama Islam semakin semarak yang ditandai dengan menigkatnya kegiatan keagamaan sehingga jamaahnyapun juga semakin bertambah banyak baik dari lingkungan masjid itu sendiri sampai pada desa-desa sekitarnya, hal ini dapat berjalan dengan sukses karena berkat rasa kebersamaan warga masyarakat Islam dan peran serta aktif para tokoh-tokoh Agam yaitu antara lain :
Bpk. KH. MASRUCH HASBULLAH
Bpk. KH. MAHFUD ABDUL SYUKUR
Bpk. H. MUHAMADI YASIN
Bpk. K. ABDUL KAANAN
Bpk. K. ABDUL MALIK
Bpk. SODRUDIN B.A.
Bpk. AHMAD DARDIRI
Bpk. H. SUDIRKAM
Bpk. Drs. ASMURI
Bpk. H. IBRAHIM (Alm)
Bpk. ZAINI B.A. (Alm)
Bpk. Drs. ROMLI PRIHATIN B.A.S.H.
Bpk. MOCHTAR (Sekdes)
Bpk. ISBANI
serta para tokoh-tokoh muda yang tidak saya sebutkan satu persatu.
Dengan kerja keras para tokoh-tokoh tersebut maka akhirnya masyarakat lingkungan Dusun Ngronggi berhasil menjadi masyarakat yang agamis dan akhirnya dikenal oleh masyarakat luas bahwa Ngronggi adalah daerah basis ISLAM yang sentral kegiatannya dipusatkan di masjid BAITURRAHMAN.


BAB III KEGIATAN - KEGIATAN MASJID

1. BIDANG IDARAH
Masjid Jami’ Baiturrahman telah dilengkapi dengan beberapa sarana guna untuk memperjelas serta memperlancar kegiatan-kegiatan.
Sarana tersebut antara lain :
- Papan nama Masjid ukuran 100x6 cm
- Papan tanah wakaf ukuran 75x40 cm
- Papan TPQ ukuran 75x40 cm
- Kantor Ta’mir ukuran 3x6 m
- Papan pengumuman ukuran 1x2 m
- Papan jadwal khotib, imam, muadzin ukuran 75x40 cm
- Papan jadwal petugas shalat rowatib ukuran 75x40 cm
- Perlengkapan kantor : Meja, kursi, almari, dan ATK
- Papan penunjuk waktu shalat
- Program kerja tahunan
Disamping sarana-sarana tersebut diatas Ta’mir Masjid Baiturrahman juga telah mengadakan kerja sama dengan Pemerintah baik Pemerintah Desa, Kec, maupun Tkii, dimana hal ini dimaksudkan agar dapat memperlancar kegiatan-kegiatan Ta’mir Masjid untuk mendapatkan dukungan baik moril maupun materil.







2. BIDANG IMARAH
Dalam upaya untuk memakmurkan masjid dan masyarakat sekitarnya, Ta’mir Masjid Baiturrahman telah menetapkan bahwa untuk memperlancar kegiatan baik di dalam Masjid maupun di luar Masjid perlu adanya perencanaan dan pencatatan-pencatatan yaitu antara lain tentang :
- Jadwal pelaksanaan shalat Rowatib.

- Penyelenggaraan Pendidikan Al-Qur’an yang langsung dikelola oleh ara remaja masjid bersama Ta’mir Masjid dengan segala kegiatannya yang tercatat di dalam buku TPA baik nama pengajarnya (Guru Ngaji) nama-nama anak didik maupun jadwal kegiatan belajar mengajar.

- Penyelenggaraan pendidikan difokuskan di MIN yang dikelola langsung oleh Kepala Sekolahnya, namun demikian Ta’mir Masjid tetap ikut bertanggung jawab dalam pembinaan melalui Yayasan Baiturrahman.Selain pendidikan melalui MIN Yayasan juga telah mendirikan Pendidkan untuk Taman Kanak - Kanak (R.A.).

- Kelompok Majelis Ta’lim di Masjid Baiturrahman telah ada yang anggotanya banyak terdiri dari para ibu-ibu yaitu dengan kegiatannya berupa Yasinan keliling, Pengajian keliling, serta Mujahadah keliling, dsb.

- Untuk pembinaan remaja telah rutin dilaksanakan oleh Ta’mir Masjid Baiturrahman yaitu melalui pertemuan-pertemuan rutin, pengajian serta setiap bulan Puasa secara rutin mengadakan santapan rohani setiap menjelang berbuka puasa.
Pada kesempatan itu remaja diberikan kesempatan untuk dapatnya mengisi pengajian secara bergantian, hal inin dimaksudkan untuk melatih keberanian para remaja dalam berda’wah dan sekaligus latihan berpidato.

- Kegiatan Perpustakaan dimana hal ini baru terealisir beberapa bulan yang lalu karena sarana dan prasarananya belum memadai, namun Alhamdulillahsekarang sudah dapat terealisasi dan dilengkapi buku-buku Bidang Agama maupun Bidang Umum yang semuanya terdaftar dalam buku inventaris dan para pengelolanya adalah dari para remaja Masjid Baiturrahman Ngronggi.

- Kegiatan - kegiatan sosial yang lain seperti Bazis, ini telah dapatberjalan secara rutin dan hasilnya sangat nampak sekali pada setiap datangnya hari besar Islam seperti hari Raya Idhul Fitri maupun Idhul Qurban.

- Khitanan masal untuk ini memang Masjid Jami’ Baiturrahman menyelenggarakan sendiri akan tetapi Ta’mir sering mengirim anak-anak untuk dikhitan dalam memenuhi permintaan dari Dinas/Instansi yang menyelenggarakan.

- Untuk santunan kepada para Yatim Piatu banyak dilaksanakan bersamaan dengan datangnya Hari Raya Idhul Fitri berupa pemberian pakaian pantas pakai bantuan uang maupun barang-barang yang lain.

Masjid Biturrahman

MASLID JAMI’ BAITURRAHMAN
NGRONGGI

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MASJID

Masjid Jami’ Ngronggi merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Ngawi yang didirikan oleh Bpk. Kyai H. Nguzair pada tahun 1875 dalam bentuk yang sangat sederhana dan berdiri diatas lahan/tanah milik pribadi di Dusun Ngronggi Desa Grudo.
Pada saat berdirinya masjid tersebut masyarakat lingkungannya masih gersang terhadap Agama Islam, sehingga masyarakat di sekitarnya sangat perlu diberikan ajaran-ajaran Agama Islam.
Dengan berdirinya masjid jami’ Ngronggi ini akhirnya syiar Agama Islam terus berkenbang mulai dari lingkungan masjid itu sendiri sampai pada Desa-Desa sekitarnya seperti di Desa Beran, Ngale, Tempuran dsb.
Sehubungan dengan lokasi Masjid Jami’ Ngronggi berada dalam wilayah Kota Ngawi akhirnya oleh Pengulu kota Ngawi sekitar tahun 1900 Masjid Jami’ Ngronggi ditunjuk sebagai tempat kantor Pengulu dan urusan-urusan Agama Islam antara lain masalah Perkawinan.
Selama Bpk. K.H. Nguzair mengelola Masjid dibantu oleh para putranya a.l. K.H. ABDULLAH, KH. ABDURRAHMAN, serta Kyai TOHIR. Pada tahun 1900 K.H. Nguzair wafat kemudia pengelolaan masjid diambil alih oleh Putranya yaitu K.H. Abdullah dibantu oleh K.H. Abdurrahman.
Selama pengelolaan K.H. Abdullah ini, masjid jami’ mulai ada perubahan, baik bangunan masjid maupun syiar Agama Islam, karena mengingat pada saat itu penduduk sudah mulai bertambah dan para perantau dari luar daerah juga banyak yang datang maka syiar Agama Islam benar-benar mulai ditingkatkan, namun apaboleh dikata ternyata syiar Agam Islam tidak semudah apa yang diharapkan karena pada saat itu Pemerintah masih dikuasai oleh Belanda.
Melihat situasi yang demikian K.H. Abdullah tidak pantang mundur, beliau terus mengembangkan ajaran-ajaran Agama Islam melalui perorangan, kelompok-kelompok kecil, maupun melalui keluarga.
Pada tahun 1912 K.H. Adullah berkesempatan mendirikan pondok pesantren yang berlokasi sebelah utara masjid, hal ini disebabkan karena santri mulai bertambah baik berasal dari lingkungan Dusun Ngronggi maupun dari Desa di sekitarnya adapun yang mengajar ngaji di samping K.H. Abdullah juga dibantu K.H. Abdurrahman dan K.H. Tohir.
Setelah K.H. Abdullah wafat, maka pengelolaan masjid diambil alih oleh K.H. Abdurrahman dan K.H. Tohir sampai tahun 1930. Kemudian selanjutnya pada periode 1930 sd. 1945 pengelolaan masjid dipegang oleh K.H. Hasbullah setelah K.H. Abdurrahman dan K.H. Tohir wafat.
Dengan datangnya kemerdekaan RI pada tahun 1945, maka syiar Agama Islam sudah dimulai mendapat kebebasan dan terus ditingkatkan sampai meluas kemana-mana ke desa sekitar.
Setelah pada tahun 1945, pengelolaan masjid diteruskan oleh K.H. Adnan yang dibantu K.H. Zaenuri, yang kemudian dilengkapi berdirinya Madrasah pada tahun 1959 dengan guru ngajinya adalah Sdr Suroso, Kusaeri, Sudarno. Setelah adanya sarana pondok pesantren dan Madrsah, hal ini menunjukkan di Ngronggi merupakan sentral kegiatan syiar Agama Islam. Lebih semarak lagi selah wafatnya K.H. Adnan kemudian pengelolaan diambil alih oleh K.H. Masruh Hasbullah. Sampai sekarang.
Pengelolaan Masjid yang demikian baiknya akirnya dibentuklah yayasan masjid serta takmir masjid dimana hal ini merupakan upaya sungguh-sungguh untuk memakmurkan masjid jami’ Baiturrahman Ngronggi Grudo.

2. MAKSUD DAN TUJUAN BERDIRINYA MASJID

Adapun maksud dan tujuannya adalah untuk :
2.1. Meningkatkan syiar Agama Islam
2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
3. Menumbuh kembangkan kreatifitas umat Islam khususnyaGenerasi Muda Islam
4. Sebagai pusat Informasi, Komunikasi dan Edukasi
5. Sebagai tempat pertemuan/rapat
6. Tempat memperingati Hari-Hari Besar Islam
7. Sebagai tempat Majelis Taklim
8. Tempat Kegiatan Sosial, dsb.



BAB II PERKEMBANGAN MASJID BAITURRAHMAN

1. BANGUNAN MASJID

Tahun 1875 berdiri dengan kondisi yang amat sederhana dengan ukuran 8x10 m, didinding dari gedek/sesek, atap dari sirap, lantai dari tanah.
Pada tahun 1900 masjid mulai ada perbaikan yaitu dengan mengganti dinding gedek diganti papan, atap diganti genteng, tiang diganti kayu Jati dengan ukuran tinggi 7 m, lebar ditambah menjadi 12x12 m, kuncungan dibuat bentuk bulat kecil lancipdan dilengkapi mimbar ukiran serta ditambah bangunan Pondok Pesantren.
Pada tahun 1930 sd. 1945 perbaikan masjid difokuskan pada pemeliharaan Bangunan dengan Swadaya murni.
Tahun 1945 sd. 1974 bangunan masjid dilengkapi dengan gedung Madrasah yang didirikan secara swadaya murni oleh Bpk. K.H. Adnan serta dilengkapi bangunan untuk wudhu yang ditempatkan di sebelah utara Masjid yang sekarang digunakan untuk gedung MI.
Tahun 1974 sd. sekarang Bangunan Masjid banyak mengalami perubahan perbaikan maupun renofasi, antara lain :
A. Tahun 1978 Masjid ditambah bangunan untuk serambi depan ukuran 12x7 m biaya swadaya sebesar Rp500.000,00,- serta mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah Kab. Ngawi sebesar Rp50.000,00,-
Lantai Masjid induk diganti dengan batu kerek dan diplester, diiganti dengan tegel abu-abu.
B. Tahun 1994 Masjid Jami’ Baiturrahman mendapat renofasi dari Putra Desa yang bekerja di Jakarta yaitu Bapak Haji Subandi putra dari Alm.Bpk.H. Ibrahim (Kasun Dusun Ngronggi) dengan biaya sebesar Rp25.000.000,00,- serta ditambah swadaya/partisipasi masyarakat yang berupa tenaga maupun material.
Adapun rehab yang dilakukan antara lain :
- Dinding diganti tembok
- Genteng diganti genteng pres
- Pyan diganti dari Eternit
- Ruangan ditambah untuk ruang Kantor, ruang alat-alat Masjid, ruang untuk serambi wanita
- Teras depan ditambah dan dibuat model lingkaran
- Lantai diganti tegel kembang
- Pengecetan seluruh bangunan
Rehab masjid tersebut selesai dandiresmikan oleh Keluarga H. Ibrahim pada tanggal 3 Maret 1995.

2. KYAI KARISMATIK PENGELOLA MASJID

1. Tahun 1875 - 1900 : Bpk. KH. NGUZAIR
2. Tahun 1900 - 1912 : Bpk. KH. ABDULLAH
Bpk. KH. ABDURRAHMAN
Bpk. KH. TOHIR
3. Tahun 1912 - 1930 : Bpk. KH. TOHIR
4. Tahun 1930 - 1945 : Bpk. KH. HASBULLAH
5. Tahun 1945 - 1974 : Bpk. KH. ADNAN
Bpk. KH. ZAENURI
6. Tahun 1974 sd… : Bpk. KH. MASRUCH HASBULLAH
Bpk. KH. MAHFUD ABDUL SYUKUR